Badan Kesehatan Sedunia (World Health Organization, WHO) dan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency, IAEA),
mendefinisikan ilmu kedokteran nuklir sebagai cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka yang berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk mempelajari perubahan fisiologi dan biokimia pada tingkat sel dan molekul, serta digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi, dan penelitian.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No. 008 tahun 2009 mengenai Standar Pelayanan Kedokteran Nuklir,
kedokteran Nuklir adalah suatu bidang spesialisasi kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka yang digunakan untuk menentukan suatu penyakit (diagnosis) dan mengobati penyakit. Pelayanan kedokteran nuklir
berdasarkan KMK No. 008 tahun 2009 meliputi:
- Pelayanan diagnostik invivo adalah suatu pemeriksaan dengan cara pemberian radionuklida atau radiofarmaka, yang kemudian diamati dengan menggunakan kamera gamma terhadap radionuklida/radiofarmaka di dalam tubuh. Hasil pemeriksaan tersebut bisa berupa citra dan bukan citra;
- Pelayanan diagnostik invitro adalah pemeriksaan terhadap spesimen darah pasien menggunakan teknik radioimunoassay (RIA) atau imunoradiometric assay (IRMA);
- Terapi radiasi internal yang menggunakan sumber radiasi terbuka adalah cara pengobatan dengan menggunakan radionuklida/radiofarmaka.
Pelayanan kedokteran nuklir tidak hanya sebagai penunjang atau modalitas diagnostik tetapi memberikan pelayanan terapi juga.
Konsep Teranostik (Terapi dan Diagnostik) dikembangkan dalam tatakelola penyakit saat ini dan sudah dimulai dalam bidang kedokteran nuklir sejak tahun 1940-an yaitu diawali dengan pemberian I-131 sebagai modalitas terapi dan diagnostik di bidang tiroidologi. Sehingga konsep teranostik dapat direncanakan lebih terarah.
Tentang Kami
Program Studi Dokter Spesialis-1 Ilmu Kedokteran Nuklir.
Visi & Misi
Struktur Organisasi
Staff Pengajar
SK Akreditasi
Kompetensi Lulusan
Kurikulum
Visi
Program Studi (Prodi) Ilmu Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler dan Teranostik Molekuler (KN-TM) menjadi pusat unggulan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler dan pencitraan molekuler yang unggul, transformatif serta bertaraf Internasional pada tahun 2024.
Misi
Misi Program Studi Ilmu Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler dan Teranostik Molekuler, yaitu:
- Menyelenggarakan proses pendidikan dan penelitian yang komprehensif dan terpadu untuk menghasilkan Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler yang memiliki kompetensi dalam menggunakan teknik Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler secara profesional secra umum dalam bidang diagnostik dan terapi secara khusus dibidang nuklir onkologi dan nuklir kardiologi;
- Memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam pengembangan ilmu dan pelayanan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler secara mandiri dan profesional;
- Meningkatkan mutu pengelolaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Spesialis Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler dan Teranostik Molekuler agar mendapatkan sertifikasi internasional;
- Menjalin kemitraan dengan institusi, organisasi profesi yang berkesinambungan dan terkait berdasarkan prinsip kesetaraan dan menguntungkan serta membangun hubungan kemitraan dengan organisasi alumni untuk program magang dan penyempurnaan kurikulum.
No | Nama | Jabatan |
1 | Trias Nugrahadi, dr, SpKN-TM(K) | Kepala Departemen dan Ketua Program Studi/Lektor Kepala |
2. | Rd. Erwin Affandi SK, dr, SpKN-TM(K), FANMB, MH.Kes |
Sekretaris Program Studi Dosen Dokdiknis Muda |
3. | Prof. Dr. A. Hussein S Kartamihardja, dr, SpKN-TM(K), FANMB, MH.Kes | Guru Besar |
4 | Dr. Basuki Hidayat, dr, SpKN-TM(K) | Lektor |
5 | Dr. Budi Darmawan, dr, SpKN-TM(K) | Dosen |
6 | Hendra Budiawan, dr, SpKN-TM(K), FANMB, MM | Dosen |
7 | Kharisma Perdani K, dr, SpKN-TM(K), FANMB, MMRS | Dosen Dokdiknis Muda |
8 | Reza Renaldi Harahap, dr, SpKN-TM(K) | Dosen |
9. | N Elly Rosilawati, Apt. MH.Kes, MPharm | Dosen |
10 | Rini Shintawati, S.Si, M.Sc | Dosen |
Akreditasi
Berdasarkan keputusan LAM-PTKes menyatakan :
Program Studi Spesialis Ilmu Kedokteran Nuklir Universitas Padjadjaran, Bandung.
Terakreditasi : A (Sangat Baik)
Struktur kurikulum terbagi atas 3 (tiga) tahap besar pencapaian kompetensi, yaitu:
Tahap pertama (18 bulan)
Tahap pertama adalah tahap dasar dan pemahaman. Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap pertama adalah setiap dokter Sp.KN-TM:
- Memiliki pengetahuan teori dasar fisika nuklir, radiofarmasi, dan komputer
- Memiliki dan memahami pengetahuan tentang fisiologi dan patofisiologi penyakit, pencegahan, pengobatan dan problematikanya, serta peran kedokteran nuklir dan Teranostik Molekuler
- Memiliki keterampilan memilih prosedur Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler yang tepat dan dapat mengerjakan pemeriksaan in-vivo dan in-vitro
Tahap kedua (12 bulan)
Tahap kedua adalah tahap pendalaman. Sasaran yang ingin dicapai pada tahap kedua adalah setiap dokter Sp.KN-TM harus mampu melakukan tata laksana tahap pertama dan sebagai berikut:
- Memiliki kemampuan untuk membuat diagnosis dari pemeriksaan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler yang dilakukan dan memahami aplikasi klinisnya, serta dapat memberikan saran pemeriksaan lanjutan yang diperlukan;
- Memiliki kemampuan untuk dapat bekerja sama dengan dokter lain dalam pengelolaan penyakit.
Tahap Ketiga (18 bulan)
Tahap ketiga adalah tahap pemantapan. Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ketiga adalah pendidikan untuk menambah dan melengkapi pengetahuan dengan pengalaman klinik dari berbagai cabang spesialisasi kedokteran lainnya, antara lain melalui rotasi di bagian spesialisasi lain, terutama Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, serta Radiologi.
Fasilitas
Jl. Pasir Kaliki No.229-235, Sukabungah, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40162
Program Studi Kedokteran Nuklir Fakultas Kedokteran Unpad RSUP Dr. Hasan Sadikin dilengkapi peralatan yang canggih dan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan bersertifikasi nasional maupun internasional. Peralatan tersebut adalah dua alat SPECT/CT dan satu alat PET/CT scan, dua laboratorium pembuatan radiofarmaka, tujuh ruang ruang isolasai radioaktif (RIRA), laboratorium radioimmunoassay dan Immunoradiometric Assay (RIA/IRMA). Sumber daya manusia terdiri dari satu Guru Besar, dua Doktor, dengan lima dokter spesialis kedokteran nuklir konsultan (SpKN(K)), satu radiofarmasis (S2), satu fisikawan medis (S2), lima perawat, empat teknologis (radiografer) dan staf pendukung lainnya.
Teknik Laboratorium
Whole Genome Sequencing
Flowcytometry (FACS)
RT-qPCR
HPLC
Western Blot
Kultur Sel
ELISA
Imunohistokimia
Dan lain-lain
Ingin Bergabung bersama Kami?
Hubungi Kami
Jl. Pasir Kaliki No.229-235, Sukabungah, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40162
Informasi Layanan
Penerimaan Mahasiswa Baru
Prestasi
Representasi satu-satu dari Indonesia membawakan oral presentasi di Asean Regional Comprehensive Council of Nuclear Medicine, 2021.
Dr. Nora Prasetyo satu-satu dari Indonesia yang mendapat award dari Singapore Congress of Radiology 2019.
Dr. Priska Wulandari, Dr. Rian Hidayatullah dan Dr. Khadafi yang diterima membawakan presentasi di acara World Molecular Imaging Congress, Miami, 2021.
Publikasi
No |
JUDUL |
PENELITI |
LINK |
1 |
SPECT/CT Myocardial Perfusion Scan in Dextrocardiac Patient With Suspected Coronary Arterial Disease |
Erwin Affandi Soeriadi Koesoemah |
|
A Hussein S Kartamihardja |
|||
Muhammad Arifin Fahmi |
|||
2 |
REAKSI HIPERSENSITIVITAS PADA PEMERIKSAAN KEDOKTERAN NUKLIR |
Erwin Affandi Soeriadi Koesoemah |
|
Khadafi |
|||
3 |
SOMATOSTATIN |
Rian Hidayatullah |
|
Hendra Budiawan |
|||
Budi Darmawan |
|||
Raden Erwin Affandi |
|||
4 |
PEPTIDE RECEPTOR RADIONUCLIDE THERAPY |
Rian Hidayatullah |
|
Hendra Budiawan |
|||
Budi Darmawan |
|||
Raden Erwin Affandi |
|||
5 |
Pencitraan Penyakit Metabolik Tulang dengan Modalitas Kedokteran Nuklir |
Sri Puspa Handayani |
https://jurnal.healthsains.co.id/index.php/jhs/article/view/229 |
Raden Erwin Affandi |
|||
6 |
The Use of Water To Reduce Physiological Infra-Cardiac Tracer Uptake in Stress Myocardial Perfusion Imaging Using Single Photon Emission Computed Tomography: First Experience in Indonesia |
Nora Anggun Prasetyo |
|
Erwin Affandi Soeriadi |
|||
Hendra Budiawan |
|||
Achmad Hussein Sundawa Kartamihardja |
|||
7 |
The Appropriate Acquisition Time Interval Following Injection of 99mTc-Sestamibi with Water Protocol in Single Photon Emission Computed Tomography Myocardial Perfusion Imaging: First Experience in Indonesia |
Nora Anggun Prasetyo |
|
Erwin Affandi Soeriadi |
|||
Hendra Budiawan |
|||
Achmad Hussein Sundawa Kartamihardja |
|||
8 |
Multiple pericardial hematomas: a case report and mini-review in multimodality imaging |
Aninka Saboe |
https://bmcmedimaging.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12880-021-00617-0 |
Ferdy Sanjaya |
|||
Raden Erwin Afandi Soeriadi |
|||
Euis Maryani |
|||
Nuraini Yasmin Kusumawardhani |
|||
Charlotte Johanna Cool |
|||
Astri Astuti |
|||
9 |
Qualitative Perfusion Assessment of Myocardial Viability Study in Patients Who Cannot Stop Long-acting Nitrate: Serial Case Reports |
Erwin A Soeriadi |
https://journal.maranatha.edu/index.php/jmh/article/view/3438 |
Badai B Tiksnadi |
|||
Junan Imaniar |
|||
Hendra Budiawan |
|||
A Hussein S Kartamihardja |
|||
10 |
The effect of extracorporeal shockwave myocardial revascularization therapy to myocardial perfusion and function in indicated CABG-stable angina pectoris patients: case series |
Badai B Tiksnadi |
|
Adiputro |
|||
M Rizki Akbar |
|||
Erwin Affandi Soeriadi |
|||
M Hasan |
|||
F Mutaqien |
|||
Rahardjo PP |
|||
Nurazizah |
|||
Tarsidin |
Kenapa Memilih Kami?
Tenaga pengajar merupakan lulusan S3 dari perguruan tinggi luar negeri dan dalam negeri yang sudah berpengalaman untuk riset dan publikasi di jurnal internasional; penuh komitmen serta dukungan hibah dosen pembimbing mempermudah mahasiswa untuk melaksanakan riset tesis dan lulus tepat waktu.
Daftar
Kepakaran Dosen
Saat ini prodi telah mempunya staf dosen dengan kepakaran yang berbeda-beda sesuai dengan kepeminatannya. Daftar kepakaran yang dimaksud adalah sebagai berikut :
- SpKN-TM Konsultan Onkologi Nuklir
- SpKN-TM Konsultan Kardiologi Nuklir
- SpKN-TM Konsultan Neurologi Nuklir
- SpKN-TM Konsultan Pediatrik Nuklir