{humas.fk@unpad.ac.id} ruby
“Bincang Sehat Nutrisi dan Anemia“
Host:
Dr. dr. Gaga Irawan Nugraha SpGK ,. M.Gizi
bersama para ahli:
Dr. dr. Delita Prihatni, SpPK(K).,M.Kes.
Dr, dr. Susi Susana, SpAK)., M.Kes.
Menurut Dr. Susi, meskipun secara umum aman, namun dalam penggunaannya transfusi darah tetap berisiko, sehingga diperlukan pemrosesan penyediaan darah yang aman, terutama untuk pasien kanker anak.
Transfusi darah harus rasional, artinya berdasarkan indikasi medis yang kuat dan diberikan pada pasien yang benar-benar memerlukan, diperlukan pada waktu yang tepat, dosis yang sesuai dan mempertimbangkan manfaat dan risiko,
Transfusi untuk anak dengan kanker umumnya berupa komponen darah saja, misalnya plasma darah, baik plasma cair, plasma beku maupun kriopesipitat yang banyak mengandung protein pembekuan darah. Keuntungan transfusi komponen darah adalah resipien hanya menerima komponen darah sehingga mengurangi risiko imunolgis, penularan infeksi melalui transfusi darah, dan lebih efisien tutur Dr Susi.
Pentingnya Zat Besi dan Asam Folat
Sebenarnya, ada berbagai macam nutrisi dan gizi yang diperlukan ibu hamil selama menjalani masa kandungannya. Beberapa di antaranya ada zat besi dan asam folat, kedua nutrisi ini juga berkaitan dengan kondisi anemia pada ibu hamil. Zat besi adalah nutrisi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya anemia. Jangan anggap remeh anemia pada ibu hamil, karena kondisi ini bukan cuma berdampak pada ibu saja, tapi juga bisa mengancam kesehatan bayi. Anemia bisa memicu masalah bagi janin, salah satunya kelahiran prematur. Anemia membuat sel darah merah atau hemoglobin menurun. Kondisi ini bisa menyebabkan peningkatan volume plasma dan mengakibatkan kontraksi pada rahim.
Selain itu, zat besi juga bermanfaat untuk membawa darah yang kaya akan oksigen pada bayi di dalam kandungan. Waspada, kekurangan zat besi juga bisa berdampak negatif pada IQ anak kelak. Nah, ibu bisa mendapatkan asupan zat besi dari daging sapi dan unggas, telur, makanan laut (hati-hati terhadap makanan mentah, dan yang banyak mengandung merkuri), tahu, biji-bijian, kacang-kacangan, bayam, hingga telur.
Sedangkan asam folat lain lagi ceritanya. Asam folat termasuk nutrisi penting dalam pembentukan sel otak.
ibu yang mengonsumsi asam folat empat minggu sebelum kehamilan dan delapan minggu setelah kehamilan, bisa meminimalkan risiko autis pada bayi sebanyak 40 persen. jelas Dr. Susi.
Manfaat asam folat juga bisa mencegah anemia, keguguran, hingga menurunkan risiko preeklamsia. Lalu, makanan apa saja yang banyak mengandung asam folat? Ibu hamil bisa mendapatkan asam folat dari dari sayuran hijau (bayam, brokoli, kubis), buah-buahan (alpukat, pepaya, jeruk), kacang-kacangan, hati sapi, hingga telur.
Mau tahu lebih jauh makanan untuk mencegah anemia pada ibu hamil?
Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya?
Ibu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Jelas dr delita.
IG LIVE :
Kamis, 27, Mei 2021
Pukul, 09.00 – 11.00 WIB.
0 Comments