Pencapaian kesehatan optimal sebagai hak asasi manusia merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum,
yang akan turut menjamin tewujudnya pembangunan kesehatan dalam meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Demi mencapai hal tersebut maka perlu diciptakan berbagai upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat.
Dokter sebagai salah satu komponen utama pemberi pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dan terkait langsung dengan proses pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan yang diberikan. Ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku sebagai kompetensi yang didapat selama Pendidikan akan menjadi landasan utama bagi dokter untuk dapat melakukan tindakan kedokteran dalam upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kedokteran pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu kesehatan bagi seluruh masyarakat. World Federation for Medical Educatio (WFME) mempromosikan suatu standar keilmuan dan etika yang tinggi, menerapkan metoda pembelajaran dan sarana instruksional baru, serta manajemen yang inovatif pada pendidikan kedokteran. Profesi kedokteran telah berjalan dengan pesat, dan pelayanan subspesialis telah berkembang dengan pesat terutama di negara – negara maju.
Pendidikan kedokteran yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran dengan akreditasi tertinggi (A) dapat melaksanakan Pendidikan Kedokteran Akademik yang mencakup Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3) serta Pendidikan profesi yaitu dokter, dokter layanan primer, spesialis 1 (Sp1) dan subspesialis (Sp2). Pendidikan profesi dokter subspesialis adalah Pendidikan berbasis profesi dengan jenjang Keragka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 9 atau setara dengan Pendidikan akdemik S3. Pendidikan profesi dokters subspesialis merupakan jenjang lanjutan Pendidikan profesi dokter spesialis anestesi dan terapi intensif.
Undang – undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedoktera menyatakan bahwa jenjang pendidikan kedokteran
profesi meliputi dokter, sokter primer, spesialis dan subspesialis. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi juga menyebutkan tentang pendidikan spesialis satu (Sp1) dan subspesialis (Sp2). Hal ini yang menjadi dasar bagi Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran untuk berkiprah mendidirkan Program Pendidikan Subspesialis di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Pelayanan Intensive Care, pelayanan Neuroanestesi dan Critical Care, serta pelayanan Anestesi Kardiovaskular dan Critical Care
merupakan bidang keilmuan yang saat ini sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan di bidang Anestesi dan Terapi Intensif. Kurangnya jumlah konsultan di bidang tersebut khususnya di wilayah Jawa Barat, serta adanya dua pusat pendidikan subspesialis di Indonesia (Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga) berlum mampu memenuhi kebutuhan dokteran dengan kualifikasi subspesialis tersebut diatas, hal ini menjadi pendorong bagi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedoktera Universitas Padjadjaran untuk ikut serta mendirikan pusat pendidikan subspesialis tersebut.
Tentang Kami
Program Studi Subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Visi program studi subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran sejalan dengan visi Kolegium
Anestesiologi dan Terapi Intensif. Strategi untuk pencapaian pelayanan lulusan prodi subspesialis adalah dengan melaksanakan pendidikan bekerja sama dengan negara maju dalam bidang pelayanan kesehatan dengan cara mendatangkan guru dari negara tersebut atau mengirim peserta didik ke negara tersebut, mengikuti kursus atau pelatihan di luar negeri, mengadakan kuliah tamu dengan pengajar dari luar negeri, selalu mengikuti perkembangan ilmu kedokteran yang berkembang dengan cepat, dan mengaplikasikan panduan penatalaksanaan pasien yang berlaku secara internasional. Visi program studi subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran juga mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian pada masyarakat.
Visi & Misi
Struktur Organisasi
Staff Pengajar
SK Akreditasi
Kompetensi Lulusan
Kurikulum
Visi
Visi program studi subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah “Menjadi institusi pendidikan dokter subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif di bidang Intensive Care, neuroanestesia dan critical care serta bidang anestesi kardiovaskular dan critical care yang unggul di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2023”.
Misi
- Misi program studi subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif yaitu :
Menyelenggarakan Pendidikan subspesialis di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif yang terintegrasi dengan pelayanan dan penelitian sesuai Standar Nasional Pendidikan Dokter Subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif serta mengikuti perkembangan ilmu terbaru. - Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian serta publikasi nasional maupun internasional.
Tujuan Program Studi
Tujuan Umum
Tujuan dari program studi subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional dan internasional dalam bidang intensive care, neuroaestesi dan critical care serta bidang anestesi kardiovaskular dan critical care.
Tujuan Khusus
- Menghasilkan dokter subspesialis yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang intensive care, neuroanestesia dan critical care serta bidang anestesi kardiovaskular dan critical care sesuai dengan kompetensi KATI sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat sebanyak 20 dokter sampai tahun 2024 sesuai dengan Renstra UNPAD 2020-2024.
- Menghasilkan dokter subspesialis yang mempunyai tanggung jawab profesi, moral dan dapat mengamalkan pengetahuan di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia mau pun Intenasional.
- Menghasilkan dokter subspeisalis yang mampu merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan penelitian yang berkualitas secara
mandiri dalam rangka pengembangan di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif serta berperan dalam kegiatan ilmiah nasional maupun internasional.
Akreditasi
Berdasarkan keputusan LAM-PTKes menyatakan :
Program Studi Subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Universitas Padjadjaran, Bandung.
Terakreditasi : Baik
Pendidikan KIC terbagi menjadi 39 modul, dimana masing-masing modul tersebut, sendiri ataupun bersama sama membentuk mata kuliah
tertentu. Modul dan mata kuliah tersebut merupakan bagian dari proses untuk mencapai rumusan capaian pembelajaran dan kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta didik program studi pendidikan dokter sub-spesialis bidang minat Pendidikan Konsultan Intensive Care. Kurikulum Pendidikan Bidang Minat Konsultan Neuro Anestesi memuat proses pembelajaran yang disusun pada setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh bidang minat KNA berbentuk modul pembelajaran.
Mata kuliah inti yang dikembangkan pada setiap semester dan/atau tahap pendidikan wajib mengampu dari modul yang telah ditetapkan oleh bidang minat KNA yang ada di KATI dan dengan penomoran modul disesuaikan dengan kebijakkan yang berlaku di fakultas ataupun universitas.
Kurikulum Pendidikan Bidang Minat Konsultan Anestesi Kardiovaskular memuat proses pembelajaran yang disusun pada setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh bidang minat KAKV berbentuk modul pembelajaran. Mata kuliah inti yang dikembangkan pada setiap semester dan/atau tahap pendidikan wajib mengampu dari modul yang telah ditetapkan oleh bidang minat KAKV yang ada di KATI dan dengan penomoran modul disesuaikan dengan kebijakkan yang berlaku di fakultas ataupun universitas. Mata ajar yang diberikan meliputi pendidikan dasar anastesi kardiovaskular, pendidikan kekhususan anestesi kardiovaskular, dan Penerapan keprofesian.
Seperti yang tercantum dalam Buku Panduan Pendidikan Program Studi Dokter Subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-UNPAD,
struktur kurikulum terdiri dari 1 tahap pendidikan, yaitu tahap Pendidikan Bidang Minat. Tahap tersebut diselesaikan dalam 6 semester dengan total beban studi 81 sks untuk Bidang Minat Pendidikan KIC, 160 sks untuk Bidang Minat Pendidikan KNA, dan 86 sks untuk Bidang Minat Pendidikan KAKV.
Pendidikan Sub-Spesialis menganut sistem open semester pada tahap pendidikan bidang minat, dengan disetiap mata ajar yang diberikan tetap mengacu pada capaian pembelajaran peserta didik.
Struktur Kurikulum Pendidikan Konsultan Intensive Care (KIC)
Semester |
No. | Mata Ajaran | Beban studi pada kegiatan (SKS) | |||
Kode | Nama | Tatap Muka | Praktek | Jml | ||
1 | 1 | – |
Falsafah Ilmu dan Metodologi Ilmu Pengetahuan |
2 | 0 | 1 |
2 | – | Metode Penelitian | 2 | 0 | 1 | |
3 | – |
Epidemiologi Klinik dan Evidence Based Medicine |
2 | 0 | 1 | |
4 | – |
Komunikasi efektif dan Profesional-isme |
1 | 0 | 1 | |
5 | – | Biostatistika | 2 | 0 | 1 | |
6 | – |
Biologi Molekuler dan Genetika Kedokteran |
2 | 1 | ||
7 | – |
Manajemen ICU, dan Patient Safety |
2 | 1 | ||
8 | – | General ICU Care | 4 | 4 | ||
9 | – | Nutrisi Pasien Kritis | 3 | 2 | ||
10 | – | Ventilasi Mekanik | 3 | 2 | ||
11 | – | Monitoring Pasien Kritis | 2 | 1 | ||
12 | – | Farmakologi | 2 | 1 | ||
13 | – |
Seminar Ilmiah 1: – Journal Reading – Case report |
2 | 0 | 1 | |
TOTAL | 18 | |||||
Semester | No. | Mata Ajaran | Beban studi pada kegiatan (SKS) | |||
Kode | Nama | Tatap Muka | Praktek | Jml | ||
2 | 1 | Infection & Immune disorder | 3 | 0 | 3 | |
2 | Pulmonologi Intensive Care | 3 | 0 | 3 | ||
3 | Cardiovascular Intensive Care | 3 | 3 | |||
4 |
Gastro-entero-hepatology Intensive Care |
2 | 2 | |||
5 |
Renal-Metabolic- Endocrine Intensive Care |
3 | 3 | |||
6 | Obstetric Intensive Care | 3 | 3 | |||
7 |
Seminar Ilmiah 2: – Journal Reading – Case report |
2 | 1 | |||
TOTAL | 18 | |||||
Semester | No. | Mata Ajaran | Beban studi pada kegiatan (SKS) | |||
Kode | Nama | Tatap Muka | Praktek | Jml | ||
3 | 1 | Neuro Intensive Care | 1 | 1 | 2 | |
2 | Traumatologi Intensive Care | 1 | 1 | 2 | ||
3 | Pediatric Intensive Care | 1 | 3 | 4 | ||
4 | Hemato-onkology Intensive Care | 1 | 3 | 4 | ||
5 | Surgical Intensive Care | 1 | 4 | 5 | ||
6 | Toxycology Intensive Care | 1 | 1 | 2 | ||
7 | Proposal Penelitian | 1 | 1 | 2 | ||
8 |
Seminar Ilmiah 3: Journal Reading Case report |
2 | 1 | 2 | ||
TOTAL | 18 | |||||
Semester | No. | Mata Ajaran | Beban studi pada kegiatan (SKS) | |||
Kode | Nama | Tatap Muka | Praktek | Jml | ||
1 | Publikasi Nasional/Internasional | 1 | 1 | 2 | ||
2 | Sidang Penelitian | 1 | 1 | 2 | ||
3 | Pengabdian Masyarakat | 1 | 1 | 2 | ||
4 | Seminar Ilmiah 4 (Nasional) | 0 | 5 | 5 | ||
5 | Sidang Komprehensif Nasional | 0 | 5 | 5 | ||
TOTAL | 16 | |||||
70 |
Struktur Kurikulum Pendidikan Konsultan Neuroanestesi dan Critical Care (KNA)
Semester | No. | Mata Ajaran | Beban studi pada kegiatan (SKS) | |||
Kode | Nama | Tatap Muka | Praktek | Jml | ||
1 | 1 | Filsafat ilmu | 2 | 0 | 2 | |
2 | Metodologi penelitian | 2 | 0 | 2 | ||
3 | Biologi Molekuler | 2 | 0 | 2 | ||
4 | Statistik | 2 | 0 | 2 | ||
5 | Etika kedokteran dan medikolegal | 2 | 0 | 2 | ||
6 |
Seminar ilmiah cedera otak traumatika 1 (modul 3-7, modul 11, praktek) |
8 | 0 | 8 | ||
7 |
Seminar ilmiah tumor 1 (modul 3-7, modul 9, praktek) |
8 | 0 | 8 | ||
8 | Basic neuroanestesi 1 (modul 2-4) | 3 | 0 | 3 | ||
2 | 9 |
Seminar ilmiah cedera otak traumatika 2 (modul 3-7, modul 11, praktek) |
2 | 6 | 8 | |
10 |
Seminar ilmiah tumor 2 (modul 3-7, modul 9, praktek) |
2 | 6 | 8 | ||
11 | Basic neuroanestesi 2 (modul 5-7) | 1 | 2 | 3 | ||
12 |
Neuroanestesi lanjutan I (modul 13-14) |
1 | 2 | 3 | ||
3 | 13 |
Seminar ilmiah medulla spinalis (modul 3-7, modul 12, praktek) |
2 | 6 | 8 | |
14 |
Seminar ilmiah cerebromedulo vaskuler (modul 3-7, modul 19, praktek) |
2 | 6 | 8 | ||
4 | 15 |
Neuroanestesi lanjutan II (modul 15- 17, modul 19) |
1 | 2 | 3 | |
16 |
Neuroanestesi lanjutan III (modul 18, modul 21-22) |
1 | 2 | 3 | ||
17 | Seminar usulan penelitian | 1 | 0 | 1 | ||
5 | 18 | Presentasi ilmiah (referat) | 0 | 1 | 1 | |
19 | Seminar hasil penelitian | 0 | 1 | 1 | ||
6 | 20 |
Presentasi di forum nasional atau Internasional |
0 | 1 | 1 | |
21 |
Publikasi ilmiah di jurnal nasional atau internasional |
0 | 5 | 5 | ||
7 | 22 | Seminar penelitian | 0 | 6 | 6 | |
23 | Ujian nasional | 0 | 1 | 1 | ||
42 | 47 | 89 | ||||
Struktur Kurikulum Pendidikan Konsultan Anestesi Kardiovaskular (KAKV)
Semester | No. | Mata Ajaran | Beban studi pada kegiatan (SKS) | |||
Kode | Nama | Tatap Muka | Praktek | Jml | ||
1-2 | 1 |
Falsafah Ilmu dan Metodologi Ilmu Pengetahuan |
2 | 0 | 2 | |
2 | Metode Penelitian & Statistik | 2 | 0 | 2 | ||
3 |
Epidemiologi Klinik dan Evidence Based Medicine |
2 | 0 | 2 | ||
4 |
Etika Hukum Kedokteran dan Hubungan Antar Manusia |
1 | 0 | 1 | ||
5 |
Kominikasi Efektif dan Profesionalisme |
2 | 0 | 2 | ||
1-2 | 6 |
Biologi Molekular dan genetika Kedokteran |
2 | 0 | 2 | |
7 | Farmakologi Klinik | 2 | 0 | 2 | ||
8 | Imunologi Dasar | 1 | 0 | 1 | ||
2-3 | 9 |
Fisiologi dan Regulasi Kardiovaskular |
1 | 0 | 1 | |
10 |
Farmakologi Obat-obat Anestesia Kardiovaskular. |
1 | 0 | 1 | ||
11 | Monitoring Kardiovaskular | 1 | 0 | 1 | ||
12 |
Modul Terapi Cairan, Elektrolit dan Transfusi Darah |
1 | 0 | 1 | ||
13 |
Modul Penatalaksanaan Perioperatif Bedah Jantung Dasar |
1 | 0 | 1 | ||
3-5 | 14 | Fisiologi Kardiovaskuler Dan Farmakologi Obat-obat Kardiovaskuler | 2 | 0 | 2 | |
15 | Prinsip Dasar Mesin Jantung Paru | 2 | 0 | 2 | ||
16 | Pemantauan Hemodinamik | 2 | 0 | 2 | ||
17 |
Anestesi pada Penyakit Jantung Iskemia |
2 | 2 | 4 | ||
18 |
Anestesi pada Penyakit Jantung Katub |
2 | 2 | 4 | ||
19 |
Anestesi pada Penyakit Jantung Bawaan |
2 | 2 | 4 | ||
20 | Anestesi pada Bedah Vaskuler | 1 | 1 | 2 | ||
21 | Anestesi pada Bedah Thoraks | 1 | 1 | 2 | ||
22 |
Transesophageal Echocardiography |
1 | 1 | 2 | ||
23 |
Pengelolaan Intensive Care Jantung |
2 | 2 | 4 | ||
24 | Penunjang Sirkulasi | 0 | 1 | 1 | ||
25 | Aritmia dan Elektrofisiologi | 1 | 1 | 2 | ||
5-6 | 26 | Journal Presentation | 1 | 1 | 2 | |
27 | Case Presentation | 1 | 1 | 2 | ||
28 | Sari Pustaka | 1 | 1 | 2 | ||
29 | Usulan Penelitian | 0 | 5 | 5 | ||
30 | Seminar Hasil Penelitian | 0 | 5 | 5 | ||
31 | Publikasi Ilmiah | 0 | 20 | 20 | ||
40 | 46 | 86 |
Fasilitas
RSP Unpad Jln. Eijkman No. 38 Bandung.
Ruang Kuliah
Ruang Dosen
Ruang Laboratorium
Ruang Rapat
Ruang Perpustakaan
Ingin Bergabung bersama Kami?
Hubungi Kami
Lokasi Kampus berada di Jl. Eijkman No. 38 Bandung
Informasi Layanan
Penerimaan Mahasiswa Baru
Kenapa Memilih Kami?
Tenaga pengajar merupakan lulusan S3 dari perguruan tinggi luar negeri dan dalam negeri yang sudah berpengalaman untuk riset dan publikasi di jurnal internasional; penuh komitmen serta dukungan hibah dosen pembimbing mempermudah mahasiswa untuk melaksanakan riset tesis dan lulus tepat waktu.
Daftar
Kepakaran Dosen
Ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis (AIFO)
Prof. Dr. Ambrosius Purba, dr., M.Sc.
Korelasi Glutama dan Kebugaran Jasmani dengan Kecemasan.
Pembiayaan sebagian atau seluruh UKT mahasiswa, peluang sebagai asisten peneliti.
Kontak : profpurba05@gmail.com
Ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis (AIFO)
Prof. Dr. Ambrosius Purba, dr., M.Sc.
Korelasi Glutama dan Kebugaran Jasmani dengan Kecemasan.
Pembiayaan sebagian atau seluruh UKT mahasiswa, peluang sebagai asisten peneliti.
Kontak : profpurba05@gmail.com
Ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis (AIFO)
Prof. Dr. Ambrosius Purba, dr., M.Sc.
Korelasi Glutama dan Kebugaran Jasmani dengan Kecemasan.
Pembiayaan sebagian atau seluruh UKT mahasiswa, peluang sebagai asisten peneliti.
Kontak : profpurba05@gmail.com